Saturday, May 23, 2020

SENSASI TREK WISATA MATA AIR MANTAN EKOWISATA HUTAN TINJOMOYO

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, SE atau lebih dikenal dengan nama IIN melaunching atraksi baru yaitu Jalur Tracking Air Mata Mantan. Atraksi ini dikembangkan sebagai implementasi perubahan konsep pengembangan dari Hutan Wisata menjadi Ekowisata Hutan. Sebelum diresmikan, Karis selaku Kepala Seksi Destinasi Melaporkan bahwa Gagasan Inovasi Pengembangan Hutan Tinjomoyo menjadi Kawasan Ekowisata didasari kekayaan hutan tinjomoyo akan plasma nuftah, keanekaragaman hayati, Sumber Oksigen dan daerah Resapan Air sehingga keberadaannya harus di lestarikan untuk menyangga kehidupan masyarakat Kota Semarang. Dengan konsep ekowisata maka partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menjaga dan sejkaligus dapat menikmati keberadaan hutan tinjomoyo.

Gagasan ini didukung oleh Kepala Bidang Industri Pariwisata, Syamsul Bahri Siregar, SH, MM yang menyatakan bahwa Pembangunan Tinjomoyo ke depan harus di dukung infratruktur yang memadai sehingga akan di usulkan dalam anggaran Dana Alokasi Khusus Kementerian Pariwisata. Sementara, Indriyasari, SE saat meresmikan Jalur Tracking Air mata mantan yang diikuti oleh peserta dari seluruh asosiasi kepariwisataan di Kota Semarang melalui Vidcon Zoom Meeting, dan juga disiarkan secara live melalui instagram disbudparkota semarang menyatakan mendukung penuh konsep dan gagasan inovasi ini dan berpesan agar mensinkronkan dengan rencana pembangunan yang sudah ada sebelumnya dengan penyesuaian-penyesuaian sesuai konsep pengembangan yang baru.
Setelah acara peresmian selesai, karis selaku Kepala Seksi Destinasi Pariwisata Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menceritakan lebih detail tentang konsep pengembangan jalur tracking air mata mantan. 
Jalur Tracking Air Mata Mantan adalah sebuah jalur ekowisata menyusuri lebatnya hutan tinjomomoyo dengan titik start di Pohon Beringin Cinta dan titik Destination di Top Selfie Air Mata Mantan. Dalam perjalanan dari titik start sampai titik destination menyusuri hutan, Pemandu Wisata akan menjelaskan beberapa fenomena alam yang terjadi di Ekowisata Hutan Tinjomoyo terkait Fungsi Hutan Tinjomoyo :
  1. Sumber Oksigen sehingga dijuluki “Paru – Parunya nya kota Semarang”
  2. Sumber Plasma Nuftah dan Keanekaragaman hayati dengan keberadaan berbagai jenis flora dan fauna
  3. Daerah Resapan Air sehingga menopang  kebutuhan air bersih masyarakat semarang bawah sebagai sumber kehidupan
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik maka perlu dilakukan usaha – usaha konservasi dan kepedulian masyarakat dan pengunjung. Penjelasan proses fenomena alam dan kaitan satu proses dengan yang lain untuk mengoptimalkan fungsi hutan inilah merupakan core atau inti dari atraksi ekowisata “air mata mantan”

Dinamakan air mata mantan karena jalur ini ditemukan berawal dari penyusuran mencari air bersih untuk meningkatkan pelayanan wisatawan di Hutan Tinjomoyo. Perjalanan tersebut menyusuri hutan menuju Mata Air yang dahulu pernah dipakai untuk memenuhi kebutuhan (mantan) Bonbin Tinjomoyo. Dalam penyusuran tersebut ditemukan fenomena alam yang luar biasa yaitu pipa – pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari mata air ke (mantan) bonbin selalu patah terkena longsoran di suatu lereng yang agak terjal sehingga setiap kali hujan lebat terjadi longsor maka suply air akan terhenti dan petugas akan berjalan menyusuri hutan untuk memperbaiki pipa – pipa tersebut.. Membayangkan betapa beratnya jalur yang dilalui para petugas pengairan  melalui  jalur tersebut sampai tak terasa meneteskan air mata .. ibarat air mata mantan yang selalu rindu namun harus rela melepaskan :]
Sehingga tempat longsoran yang mematahkan pipa pipa tersebut dinamakan top selfie air mata mantan sedangkan jalur trekking untuk menuju ke sana disebut jalur trekking Air Mata Mantan

Wednesday, November 2, 2011

Sleman Juara Umum Panjat Tebing Porprov DIY XI 2011


Klasemen Akhir Perolehan Medali Panjat Tebing Porprov XI Tahun 2011. Persaingan sangat ketat antara Sleman dan Kota, dan berdasarkan perhitungan nilai, Sleman unggul 5 poin atau setara dengan 1 emas. Target Sleman adalah 7 emas 7 Perak dan 6 Perunggu atau total poin 62, namun di perjalanan merubah strategi bermain aman untuk mencari keunggulan poin tanpa memperhatikan jumlah emasnya berapa namun bagaimana bisa unggul poin di akhir kompetisi. Dan hasilnya seperti diatas. Sleman Juara Umum. Selamat untuk Tim Panjat Tebing Sleman!

Monday, May 14, 2007

Homewares craft 01


It is a company specializing in making handicrafts made from natural materials such as bamboo, wood, stone, terracotta, stone, etc.

We are also production and export of Table Lamps, Wooden Photo Frames, Wooden Mirror Frames, Natural Stone, Candle Holder and decorative Bowls and modern-living pine wood furniture.

All products are purely handcrafted, making them unique and have artistic value. Since they are made of natural materials, they are environmentally friendly.

Our handicrafts are sure will give beauty to your homes. Our functional handicrafts like decorative vase will give you a unique and exotic outfit.

ORDER

Placing an order is simple. Please email us your inquiry with the following information:

* Models and quantity
* Other requirement for the products (if any)
* Your name and complete address

We will process your order and then email you out a quote for your order.

If you agree with the price, please confirm us by transfering the 50% Deposit for your Order to our Bank account. While the production time we will keep you updated about your order. Finally we will inform you about the shipping date and ask you to transfer the balance due for your merchandise.

Please email us at : karisyogya@yahoo.com

Homewares craft 02

The development of Tourism was in the Bantul Regency aimed to make tourism become the sector of the mainstay in increasing PAD (the original opinion the area). In 2000, the contribution from tourism against PAD of Rp 1.788 billion and was aimed at during 2004 to Rp 5 billion.


Homewares craft 03

The other target of the development of tourism was to increase the flow of the visit of foreign tourists from 2,517 people per the month during 2000 to 2,726 people per the month in 2004. Whereas Indonesian Archipelago tourists from 123,350 people per the month in 2000 became 134,100 people per the month in 2004.

Homewares craft 04


The Bantul regency had various interesting tourist attractions both the nature tour, the artificial tourist attraction and petilasan historic. Apart from having nature scenery that captured many tourist attractions that had the spiritual value and the myth for the Javanese community. The south tour of coastal nature was still becoming the aim of tourists's favourite. Regional Government Bantul made an effort to develop the sector of the tour. By developing the new tour region like the Seni Gabusan Market, developed the special and constructive interest tour the infrastructure of the supporter of tourism